Berlarut-larutnya proses pembentukan manajemen tim membuat para pemain PSS Sleman terombang-ambing antara bertahan di Super Elang Jawa, julukan PSS, atau menerima tawaran klub-klub lain.
Agus 'Grandong' Purwoko mengaku sampai Selasa (13/9) kemarin dirinya belum mendapatkan kepastian dikontrak oleh manajemen saementara PSS Sleman. “Belum jelas kapan” ujarnya, kemarin. Dalam situasi menggantung seperti itu, dia mengaku masih tetap menunggu kejelasan kapan akan diikat sebagai pemain PSS.
Jika tidak kunjung mendapat kejelasan, Grandong mengaku akan mencari klub lain yang jelas menyodorkan kontrak kepadanya selaku pemain profesional. “Kalau tidak jelas, ya saya cari klub lain,” ujarnya. Grandong saat ini memang sudah didekati oleh beberapa klub peserta kompetisi Pro 1 yang bakal segera mencaploknya jika manajemen tidak lekas terbentuk dan memberkan kepastian.
Hal senada juga diungkapkan Tomy Aditya, gelandang Super Elja musim 2010/2011. Ia mengaku masih terus menunggu dengan meminta kepastian secepatnya. Jika tidak, ia harus mengejar klub lain agar bisa berlaga di kompetisi nasional.
“Saya minta selekasnya karena tenggat juga sudah semakin dekat,” ujarnya. Dia kemarin sempat didekati oleh Persis Solo namun hal itu juga belum jelas karena dia masih tetap memprioritaskan bermain di PSS Sleman.
Selain Tomy, Fachrudin juga mengaku sudah didekati petinggi tim tetangga, Persiba Bantul. Kalau PSS tidak kunjung memberikan kejelasan bisa jadi dia bakal berlabuh di Stadion Sultan Agung membela panji Persiba. Anang Hadi yang dimintai konfirmasi mengatakan dia kini tengah didekati klub Pro Duta. “Masih sebatas pembicaraan biasa saja,” ujarnya kepada Harian Jogja Express.
CEO Real Mataram Erik Irawan mengaku tidak bisa segera mengontrak para pemain karena manajemen PSS memang belum jelas pembentukannya. Kalau sampai mengontrak secara terburu-buru dikhawatirkan akan menimbulkan dampak hukum, yakni siapa yang bakal membayar para pemain tersebut.
Lantaran belum ada kejelasan kontrak tersebut, dalam latihan di Lapangan Temanggal, banyak pilar PSS yang tidak muncul. Rata-rata mengaku lebih memilih latihan sendiri di rumah atau di tempat lain.(Harian Jogja)
Agus 'Grandong' Purwoko mengaku sampai Selasa (13/9) kemarin dirinya belum mendapatkan kepastian dikontrak oleh manajemen saementara PSS Sleman. “Belum jelas kapan” ujarnya, kemarin. Dalam situasi menggantung seperti itu, dia mengaku masih tetap menunggu kejelasan kapan akan diikat sebagai pemain PSS.
Jika tidak kunjung mendapat kejelasan, Grandong mengaku akan mencari klub lain yang jelas menyodorkan kontrak kepadanya selaku pemain profesional. “Kalau tidak jelas, ya saya cari klub lain,” ujarnya. Grandong saat ini memang sudah didekati oleh beberapa klub peserta kompetisi Pro 1 yang bakal segera mencaploknya jika manajemen tidak lekas terbentuk dan memberkan kepastian.
Hal senada juga diungkapkan Tomy Aditya, gelandang Super Elja musim 2010/2011. Ia mengaku masih terus menunggu dengan meminta kepastian secepatnya. Jika tidak, ia harus mengejar klub lain agar bisa berlaga di kompetisi nasional.
“Saya minta selekasnya karena tenggat juga sudah semakin dekat,” ujarnya. Dia kemarin sempat didekati oleh Persis Solo namun hal itu juga belum jelas karena dia masih tetap memprioritaskan bermain di PSS Sleman.
Selain Tomy, Fachrudin juga mengaku sudah didekati petinggi tim tetangga, Persiba Bantul. Kalau PSS tidak kunjung memberikan kejelasan bisa jadi dia bakal berlabuh di Stadion Sultan Agung membela panji Persiba. Anang Hadi yang dimintai konfirmasi mengatakan dia kini tengah didekati klub Pro Duta. “Masih sebatas pembicaraan biasa saja,” ujarnya kepada Harian Jogja Express.
CEO Real Mataram Erik Irawan mengaku tidak bisa segera mengontrak para pemain karena manajemen PSS memang belum jelas pembentukannya. Kalau sampai mengontrak secara terburu-buru dikhawatirkan akan menimbulkan dampak hukum, yakni siapa yang bakal membayar para pemain tersebut.
Lantaran belum ada kejelasan kontrak tersebut, dalam latihan di Lapangan Temanggal, banyak pilar PSS yang tidak muncul. Rata-rata mengaku lebih memilih latihan sendiri di rumah atau di tempat lain.(Harian Jogja)