TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sebagian dari ribuan penonton yang sering menyaksikan PSS Sleman bertanding di Stadion Maguwoharjo ternyata merupakan penonton gratisan. Panpel PSS Sleman, Hardo Kiswoyo, mengidentifikasi mereka sebagai para penonton yang masuk setelah babak kedua dimulai.
"Jadi mungkin kelihatannya banyak yang nonton, tapi sebenarnya sebagian adalah mereka yang menunggu sampai lima menit setelah babak kedua. Saat itu mereka baru masuk karena pintu sudah dibuka, dan gratis," ujarnya kepada Tribun Jogja, Minggu (6/3/2011), di Sleman, DIY.
Hardo memperkirakan jumlah penonton gratisan mencapai 20 persen dari total penonton yang membayar. Karena itulah pada putaran pertama lalu pihaknya sangat sedikit memperoleh pemasukan dari penjualan tiket.
"Kami harap putaran kedua ini, dengan enam laga kandang, hasilnya akan lebih baik dari putaran lalu yang hanya sekitar Rp 200 juta. Harapan kami sekali pertandingan bisa sampai Rp 100 juta," tuturnya.
Ia mengaku cukup optimistis mampu mencapai target pada putaran kedua musim ini, kurang-lebih Rp 200 juta. Untuk laga derbi PSS vs Persiba, Senin (7/3) sore nanti, pihaknya menargetkan pemasukan Rp 100 juta.
Pihak panpel menegaskan tidak akan menurunkan harga tiket yang beredar saat ini. Panpel selalu menyediakan tiket sesuai kapasitas Stadion Maguwoharjo, khususnya untuk pertandingan derbi melawan Persiba.
Pada laga derbi nanti, panpel memberikan jatah tiket sebanyak 2.000 lembar bagi suporter Persiba Bantul, Paserbumi. Hardo menuturkan, pendukung dari Bantul itu juga diberi potongan harga tiket.
"Mereka (Paserbumi, Red) dapat potongan harga tiket, dari Rp 16.000 jadi Rp 11.000," terangnya kemudian menambahkan, Paserbumi kemungkinan akan ditempatkan di tribun selatan.
Panpel menyediakan tiket seharga Rp 16.000 untuk tribun utara dan selatan. Sedangkan untuk tribun timur Rp 21.000, dan tribun barat Rp 26.000.
