Ada sesuatu yang menarik pada laga derby DIY sore ini yang mempertemukan antara tuan rumah PSS dan Persiba, dalam lanjutan Liga Ti Phone 2010/2011.
Selain dibumbui gengsi yang tinggi dan perang urat syaraf, derby kali ini juga bakal jadi ajang reuni mantan pemain PSS yang kini membela Persiba. Slamet Nurcahyo, Sinangjana Wijaya dan Busari.
Saat masih berkostum Super Elang Jawa (Elja), julukan PSS Sleman, ketiga pemain yang kini berbaju merah itu saling bahu membahu mengamankan posisi PSS dari ujung degradasi di Kompetisi Divisi Utama 2008/2009.
Bersama dengan Agus 'Grandong' Purwoko (kapten tim PSS) dan Eka Santika, ketiganya yang kala itu dilatih Maman Durachman mampu menjadi motor pergerakan tim.
Namun, sore nanti mereka akan kembali bertemu dan saling 'membunuh' untuk memenangkan timnya masing-masing.
Slamet Nurcahyo bergabung dengan Persiba di pertengahan putaran pertama, usai melepaskan baju Oranye milik Persibo Bojonegoro.
Pemain yang lahir di Jember itu memilih hengkang ke Bantul, klub yang sempat dibelanya dalam Liga Joss Indonesia 2009/2010 menyusul keputusan manajemen Persibo hengkang ke Liga Primer Indonesia.
Bagi gelandang serang ini, pertemuan dengan PSS merupakan kali kedua. Di putaran pertama, Slamet turun perdana menggunakan seragam merah Persiba saat derby melawan PSS di Stadion Sultan Agung, akhir Januari lalu.
Slamet menyusul jejak dua kawan seperjuangannya di PSS, Busari dan Sinangjana yang telah bergabung dengan PSS sejak awal musim.
“Ada yang berbeda di laga kali ini. Meski saya telah bertemu dengan PSS di Stadion Sultan Agung, tapi nuansa Maguwoharjo sangat berbeda. Apalagi suporter mereka, yang sudah saya kenal dengan baik,” kata Slamet kepada Harian Jogja, Minggu (6/3).
Slamet sendiri mengaku akan memanfaatkan laga kali ini sebagai ajang reuni dengan beberapa pemain PSS yang sempat merumput bersamanya. Namun sebagai pemain profesional, Slamet mengaku akan membuktikan diri pada manajemen Persiba, jika dirinya profesional.
“Jika pada laga di Stadion Sultan Agung saat kami menjamu PSS saya belum bisa membuat gol, besok sore saya harus cetak gol. Saya kenal betul dengan karakter Stadion Maguwoharjo,” pungkas Slamet.(Harian Jogja/Jumali)
