"Site plan sudah dibuat. Peta kawasan makro juga sudah kami siapkan, kami juga sudah paparan ke Provinsi. Sekarang masih terus dikaji lagi," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Intriati Yudatiningsih, Jumat (25/2) kemarin.
Menurut dia, kawasan tersebut akan dilengkapi sejumlah fasilitas rekreasi, di antaranya, flying fox, arena bermain anak anak, kawasan pedestrian dan fasilitas wisata lain, termasuk kemungkinan menyediakan akomodasi khusus yang menghubungkan ketiga tempat tersebut.
Intriati berharap kawasan wisata terpadu ini nantinya akan mendongkrak dunia pariwisata Sleman dan Jogja secara umum. Meski demikian, pihaknya belum menargetkan secara pasti kapan integrasi tiga objek wisata ini akan direalisasikan.
Pemkab kata dia, masih akan mengkaji lagi sebelum nantinya menawarkan kepada investor. Yang jelas investor harus berpengalaman dan pernah membangun kawasan wisata terpadu.
"Kami tawarkan konsep, tinggal nanti investor mana yang paling memenuhi syarat. Kedepan kawasan ini akan lebih menyegarkan dunia pariwisata Sleman," imbuh Intriati.
Kepala Bidang Perencanaan Perkotaan,Bapeda, Kunto Riyadi menambahkan kajian rencana tata ruang masih sebatas site plan makro, belum mendetil sampai ke jenis permainan apa saja yang akan ditawarkan.
"Gambarannya kawasan wisata dengan aneka permainan dan hiburan. Nantinya akan seperti apa dan bagaimana wujudnya, belum sampai kesana. Setelah ada investor baru baru bisa dilihat detilnya kawasan itu akan [dibuat] seperti apa," imbuh dia. Kunto tak memungkiri nantinya diperlukan pembebasan lahan untuk mewujudkan rencana ini.(Harian Jogja/Sumadiyono)
