TRIBUNJOGJA.COM, MALANG - Pelatih PSS Sleman, M Basri, hanya bisa menghela nafas di bench pemain Stadion Kanjuruhan Malang. Target satu poin melayang, setelah anak asuhnya dibekuk tuan rumah Persekam Metro FC, 0-3, kemarin (22/3/2011).
Tak ada komentar usai pertandingan bubar. Basri menyatakan, secara umum timnya bermain maksimal. Hanya saja, gol tuan rumah menjadikan timnya harus kehilangan poin. Kiper Barep Wahyudi menjadi catatan penting mantan pelatih Persela Lamongan itu.
"Ketiga gol adalah kesalah kiper Barep. Selain kurang fokus dan konsentrasi, posisinya yang berada terlalu maju melahirkan dua gol terakhir tuan rumah," paparnya kesal.
Playmaker PSS, Anang Hadi, berujar timnya sudah tertinggal di menit-menit awal, sesaat kick off. Menurutnya, gol supercepat yang terjadi karena kurang fokusnya pemain PSS, khususnya kiper Barep Wahyudi yang bertugas di bawah mistar gawang.
"Mungkin Barep kurang konsentrasi. Jadi bisa terjadi gol di menit-menit awal," ujarnya saat dihubungi Tribun Jogja, usai pertandingan melalui ponsel, Selasa (22/3/2011).
Gol tersebut, lanjutnya, terjadi setelah bola menuju gawang Laskar Elang Jawa, awalnya mampu ditepis Barep. Tapi karena bola tepisan masih lebih dekat pemain Sudarsono, bola lalu dilesatkan ke gawang PSS dan berbuah gol pertama pada menit pertama.
Sementara dua gol lainnya juga tak lepas dari kesalahan penjaga gawang Barep. Anang mengatakan, posisi Barep terlalu maju sehingga Sudarsono kembali sukses memanfaatkan lewat tendangan mengarah ke atas Barep, pada menit ke-60. Pun demikian dengan gol ketiga oleh Abdul Rochim di menit ke-89.
Anang berujar, selain sudah kebobolan satu gol di awal pertandingan, bermain di kandang lawan membutuhkan mental lebih. Gol supercepat tersebut tak pelak memengaruhi permainan dan mental timnya.
Meski begitu, Anang menyatakan timnya bermain bagus. Pola permainan berjalan sesuai instruksi pelatih. Tapi keunggulan tuan rumah memang tidak lagi bisa ditawar.
Untuk laga berikutnya lawan PSBI, Basri akan mengevaluasi total. Posisi penjaga gawang, menurutnya, utama yang mendapat perhatian. Kesalahan Barep tak lagi bisa ditoleransi.
"Biasanya, nanti saya tidak akan pakai lagi Barep," terangnya.
Manajer PSS Sleman Rumadi pun menyatakan timnya hanya kalah gol. Tapi sebenarnya, soal permainan, Deni Tarkas dkk tidak kalah mencolok. Hal itu dilihatnya dari alur serangan dan pertahanan yang dibangun timnya. "Permainan tim bagus. Strategi berjalan di lapangan," paparnya.
Kiper Barep yang melakukan blunder pun mengakui kesalahan yang dibuatnya. Meski mengaku telah berusaha menepis bola ke sudut yang aman, gol pertama tetap saja terjadi. Hal itu karena bola tepisannya masih berada di area berbahaya.
"Untuk gol kedua dan ketiga memang saya sedikit maju dari gawang. Itu kesalahan saya," tuturnya menyesal. (*)