SLEMAN: Tendangan penalti Ferry Anto di menit 23 mengantar PSS Sleman menang 1-0 atas PS Barito Putera dalam lanjutan Liga TI-Phone Grup III di Stadion Maguwoharjo, Jumat (29/4). Gol Ferry menyelamatkan PSS dari jurang degradasi meski tetap duduk di peringkat 10 klasemen sementara.
Hadiah penalti diberikan wasit Bachrul Ulum dari Sidoarjo setelah Ferry dijatuhkan pemain Barito, Isa Noercahya. Tanpa kesulitan, Ferry membawa PSS meraup nilai 32 guna mendegradasikan PSIR Rembang ke Divisi I PSSI.
“Kami tetap bersyukur dengan hasil [pertandingan],” ungkap pelatih PSS, M Basri, seusai pertandingan. Basri pantas bersyukur karena permainan anak-anak Super Elang Jawa, julukan PSS, jauh berbeda dibanding saat menjamu Persiba Bantul dan Persidafon Dafonsoro.
Pelatih Barito, Salahudin, memprotes keras kepemimpinan wasit setelah gol Nnengue Bienvenu di menit keempat melalui sundulan dianulir. “Ini semua pesanan. Mereka [PSS] sudah mau menemui kami [Barito] tapi kami tidak mau. Jadi, mereka main dengan wasit. Itu gol bersih, kok dianulir” kata Salahudin usai laga.
Pertandingan yang ditonton sekitar 10.000 orang itu berlangsung keras sejak menit awal. Puncaknya di menit-menit akhir pertandingan ketika Bienvenu memukul pemain PSS, Lubis Syukur. Kejadian itu menyulut emosi pemain dan official tim tuan rumah. Mereka berlari dan mengeroyok pemain lawan, terutama Bienvenu.
Suasana ricuh makin menjadi setelah suporter di pinggir lapangan ikut mengeroyok. Menyikapi situasi itu, wasit Bahrul Umum memutuskan mengakhiri pertandingan “Dia [pemain asing] dari tadi yang jadi provokator. Kenapa pemain seperti itu boleh main di Indonesia. Keberadaan mereka justru akan merusak sepak bola,” tegas Basri.
“Kompetisi bukan hanya tahun ini. Tahun depan masih ada, ingat itu! Disini kami sangat kecewa karena pemain kami dipukuli official dan dibiarkan saja sama wasit,” ucap asisten pelatih Barito, Noor.
Slemania Lega
Suporter pendukung PSS, Slemania, merasa lega setelah tim kesayangannya mampu menang 1-0 atas Barito dan lepas dari zona degradasi. “Kami lega dengan hasil ini. Kami sadar dua tahun ini kami dibuat senam jantung dengan tim kesayangan kami,” kata Sekretaris Slemania, Daru Supriyono, usai laga.
General Manajer PSS Djoko Handoyo mengaku lega skuat asuhan M Basri bisa tetap bertahan di Divisi Utama musim depan. “Meski berada di papan bawah, kami harus bersyukur karena lepas dari degradasi. Kami akui masalah pendanaan sangat berpengaruh terhadap kualitas dan hasil PSS di kompetisi. Dan kami sedang mengusahakan,” ungkapnya.(Harian Jogja/Jumali)