Atmosfer positif menginggapi skuat PSS Sleman sebelum laga melawan PSIS Semarang sore ini. Para pemain memunculkan nada optimistis tim yang diperkuat bakal memenangkan pertandingan.
Skuat yang rata-rata bermaterikan pemain muda tersebut tidak menggelar latihan di Stadion Maguwoharjo pada Kamis (5/1) kemarin. Pada Kamis kemarin, justru tim tamu PSIS Semarang yang berkesempatan berlatih di stadion berstandar internasional tersebut
“Oh siap dong. Tentu target menang besok [hari ini],” ungkap penjaga gawang utama PSS, Bogi Santoso, saat ditemui Harian Jogja, kemarin. Dia mengaku bakal berjibaku sekuat tenaga untuk menjaga agar gawang PSS tetap perawan.
Gelandang sayap kiri, Andrid Wibawa, pun tidak kalah optimistisnya. Ia bertekad akan berjuang sekuat tenaga untuk membongkar pertahanan lawan dari sisi sayap. “Saya diminta untuk bekerja keras karena sisi kanan pertahanan lawan agak lemah,” ujar dia
Dengan penuh keyakinan, mantan striker Real Mataram yang berlaga dalam kompetisi Liga Prima Indonesia tersebut memprediksi PSS bakal unggul 2-0. “Saya juga yakin bisa mencetak gol,” kata pria asli Klaten tersebut.
Gelandang kanan, Fahrikin, yang diplot menggantikan posisi Agus ‘Grandong’ Purwoko juga meyakini di akhir 2×45 menit pertandingan sore ini, PSS bakal keluar sebagai pemenang. “Skornya kemungkinan tipis karena mereka juga tim yang kuat,” ujarnya. Ketika diwawancarai, Fahrikin tengah mengintip latihan PSIS dari lantai empat stadion yang dijadikan mes PSS.
Mantan pemain Persibangga Purbalingga ini menambahkan PSIS memang bermaterikan para pemain yang sudah berpengalaman. Sementara PSS rata-rata merupakan pemain muda. “Namun, atas kerja keras dan dukungan penuh dari penonton, saya yakin kami bisa memenangkan pertandingan,” ungkapnya.
Waspada
“Kami tetap waspada tapi secara keseluruhan semua dalam keadaan siap,” kata kapten PSS, Fahrudin. Ia mengaku tidak gentar berduel dengan striker lawan, Vitor, yang berprostur besar.
Kewaspadaan juga diungkapkan oleh striker Charles Orock. Pria Kamerun yang beristrikan wanita berdarah Maluku tersebut mengungkapkan ia mengetahui persis karakter pelatih PSIS Semarang, Edy Paryono.
“Saya dulu pada 2007 dilatih dia [Edy Paryono] saat memperkuat Persipur Purwodadi. Pola mainnya agresif dan terus menyerang,” ungkap mantan pemain Persebaya Divisi Utama ini. Meski demikian, tidak ada alasan bagi PSS untuk tidak memenangkan pertandingan ini. Pasalnya, semua pemain dalam kondisi fit dan siap tempur.
Ditanya tentang jumlah gol yang bakal ia bukukan sore nanti, Orock menjawab diplomatis. “Soal gol saya serahkan kepada Tuhan. Kalau tidak cetak gol juga tidak masalah yang penting tim menang, entah gol itu dicetak oleh siapa,” ungkapnya.