Persik Kediri gagal memanfaatkan pertandingan kandang pertama di kancah Divisi Utama musim ini. Bermain di Stadion Brawijaya, Kediri, Persik hanya mampu bermain imbang 2-2 (1-1) menjamu PSS Sleman, Jumat (13/1/2012) sore.
Hasil ini jelas mengecewakan karena sejatinya Macan Putih berhasrat mengobati dua kekalahan di dua laga sebelumnya. Bermain menyerang dan mendominasi pertandingan ternyata belum cukup bagi tim ramuan Djoko Malis mengamankan tiga angka.
Hasil ini jelas mengecewakan karena sejatinya Macan Putih berhasrat mengobati dua kekalahan di dua laga sebelumnya. Bermain menyerang dan mendominasi pertandingan ternyata belum cukup bagi tim ramuan Djoko Malis mengamankan tiga angka.
Malah Persik dibuat kalang kabut karena ketinggalan lebih dulu pada menit 15 melalui aksi Anang Hadi. Beruntung gelandang Oliver Makor berhasil menaikkan semangat bertanding timnya dengan golnya dua menit kemudian. Di babak kedua, Persik tetap menguasai ritme permainan.
Fariz Aditama membuat Persik berbalik unggul di pertengahan babak kedua. Ribuan Persikmania yang mendukung timnya di stadion, sudah membayangkan kemenangan. Namun impan itu buyar karena PSS kembali mencetak gol lewat Fahrikin.
Djoko Malis mempunyai masalah besar di pertahanan karena terlalu gampang ditembus pemain lawan. Berhasil menguasai pertandingan dan melakukan tekanan ke tim tamu, nyatanya konsentrasi pemain belakang sangat rapuh dan takluk oleh serangan balik.
“Saya kecewa tak bisa memenangi pertandingan. Kami lemah di lini pertahanan dan harus menerima gol yang seharusnya tak boleh terjadi. Dalam kondisi unggul di babak kedua, kami terlalu longgar dalam melakukan marking pada pemain PSS,” sesal Djoko Malis.
Djoko menambahkan, secara umum permainan tim sudah seperti harapan karena mengusung semangat tinggi untuk menang. Bisa mencetak dua gol juga sebuah perkembangan karena sebelumnya hanya satu gol tercipta di dua pertandingan.
Sayang tiga angka di depan mata lenyap karena pemainnya lupa pertahanan ketika naik menyerang. “Ini menjadi bahan evaluasi yang bagus untuk tim dan harus diperbaiki untuk pertandingan selanjutnya,” ujar pelatih yang pernah menangani Persmin Minahasa ini.
Sementara, kubu PSS Sleman sudah merasa beruntung dengan satu poin di Stadion Brawijaya. Sejak semula tim tamu memprediksi pertandingan bakal sulit karena Persik berusaha keras memetik kemenangan setelah hasil buruk selama ini.
Bermain agak bertahan dan memanfaatkan serangan balik, nyatanya PSS bisa mencuri dua gol dan membawa pulang satu angka. “Hasil ini sudah bagus karena tidak mudah mengimbangi permainan Persik. Mereka terus menyerang dan lebih banyak menguasai bola. Kami beruntung mendapat dua gol,” ujar Asisten Pelatih PSS Sleman Ikhsan Muhtahid. (okezone.com)