Pelatih PSS Sleman pilihan Real Mataram, Gusnul Yakin, mengancam meninggalkan Sleman jika tak segera ada kepastian tentang masa depannya di tim ‘Laskar Sembada’. Sejauh ini, rencana merger PSS dengan Real Mataram memang masih kabur.
Rencana kepergian Gusnul terkait dengan adanya sejumlah tawaran dari klub Level I lainnya. Tetapi ia belum memberi jawaban karena masih menunggu proses merger PSS-Real. Yang jelas, jika merger batal, ia memastikan hengkang dari Sleman.
Sumber di Real Mataram mengatakan, Gusnul mendapat tawaran untuk kembali menukangi Arema Malang. Ketika dikonfirmasi, mantan pelatih Persibo Bojonegoro ini pun tak membantah. “Semua masih dalam tahap pembicaraan awal. Saya masih bersedia menangani PSS kalau merger sudah jelas,” katanya.
Sebelumnya Gusnul sudah diajak menyusun kerangka tim PSS baru bersama manajemen Real Mataram. Seleksi juga sudah ia lakukan bersama asisten pelatih, Widyantoro dan Joko Irianto. Hanya, pemain-pemain yang mereka pilih dinilai belum layak tampil di liga kasta tertinggi Tanah Air. Satu minggu seleksi, latihan terhenti akibat merger yang belum jelas.
Manajemen Real pun memulangkan semua pemain lolos seleksi, yang sebelumnya mengikuti latihan di Lapangan Temanggal. Gusnul pun pulang ke Malang. Selama di Malang ia terus memantau perkembangan. Ia berharap segera ada kepastian. Gusnul ingin melatih PSS karena melihat tim ini kaya potensi. Ia rela menurunkan standar gajinya.
Melihat format kompetisi yang tidak mencantumkan nama PSS di Level I yang diikuti 24 klub, besar kemungkinan merger gagal. Semula PSS mau merger bila bisa main di Level I. Jika tidak, PSS akan mandiri dan bermain di Level II.