SLEMAN: Beban harus lepas dari jurang degradasi, jelang bentrok menjamu Barito Putra, membuat Pelatih PSS M Basri pusing bukan kepalang. Selain dihadapkan dengan kemungkinan absennya empat pilar utama, banyak kelemahan tim yang hingga kini belum bisa tertutupi.
“Saya ingin mereka disiplin dalam penjagaan dan pertahanan. Kami tahu laga melawan Barito Putra adalah laga yang krusial bagi kami, itulah kenapa kami harus benar-benar waspada. Kami ingin mengakhiri kompetisi ini dengan kemenangan,” kata eks pelatih Persela Lamongan itu di sela-sela latihan di Stadion Maguwoharjo Sleman, Selasa (26/4) sore.
“Saya ingin mereka disiplin dalam penjagaan dan pertahanan. Kami tahu laga melawan Barito Putra adalah laga yang krusial bagi kami, itulah kenapa kami harus benar-benar waspada. Kami ingin mengakhiri kompetisi ini dengan kemenangan,” kata eks pelatih Persela Lamongan itu di sela-sela latihan di Stadion Maguwoharjo Sleman, Selasa (26/4) sore.
Basri mengaku Laskar Antasari bukanlah lawan yang mudah. Selain disparitas posisi di klasemen yang cukup jauh dengan tim asal Banjarmasin itu, Basri juga melihat permainan Barito Putra cukup baik.
Demi mewujudkan target lepas dari degradasi, eks pemain HBS Surabaya itu bakal meminta anak asuhnya untuk bermain cepat dan ngotot.
”Kalau anak-anak bisa memperagakan permainan cepat dan ngotot seperti saat menjamu Persidafon Dafonsoro dan Persiba Bantul, saya kira kemenangan akan mudah didapatkan. Saya tidak ingin mereka memperagakan pola satu dua yang lambat,” tegas Basri.
Namun kemungkinan strategi itu akan sulit dilakukan, menyusul kebugaran tiga pilar utama PSS yang hingga kini masih menurun. Triatmoko, Fachrudin dan Jatmiko masih belum sembuh dari cedera yang didapatkan pada dua laga di Jawa Timur.
”Saya berharap ketiganya bisa bermain nantinya. Untuk Deny, dia jelas tidak bisa bermain karena akumulasi kartu. Saya sedang pikirkan siapa yang pas mengisi posisi tersebut, antara Alvian atau Ade Candra,” beber Basri.
Di sisi lain, jika ketiga pemain itu bisa dimaksimalkan, Basri mengaku kemungkinan pertarungan di lini tengah akan mampu dimaksimalkan.
Sayangnya hingga kini problem lain yang belum bisa dipecahkan, Basri adalah ketumpulan lini depan. ”Kami memiliki penyerang yang kurang begitu bisa mengkonversikan setiap peluang menjadi gol. Dan ini akan kami benahi dengan sisa waktu yang ada,” tegas Basri.(Harian Jogja/Jumali)