PROBOLINGGO: Misi mencuri poin diusung PSS Sleman melawan tuan rumah Persipro Probolinggo, di Stadion Bayu Angga, Probolinggo, sore ini. Di lanjutan Liga TI Phone 2010/2011, berbagai persiapan telah dilakukan untuk merealisasikan patokan poin yang telah ditargetkan.
Meski sedang dalam optimisme yang tinggi, karena melawan tim yang berada satu tingkat di bawahnya, Skuat Super Elang Jawa, julukan PSS, tak mau jumawa. Pasalnya, jarak antara PSS dengan Persipro hanya tiga poin.
Meski sedang dalam optimisme yang tinggi, karena melawan tim yang berada satu tingkat di bawahnya, Skuat Super Elang Jawa, julukan PSS, tak mau jumawa. Pasalnya, jarak antara PSS dengan Persipro hanya tiga poin.
Selain itu, tim kebanggaan Slemania itu terus mewaspadai permainan Laskar Minak Jinggo, julukan Persipro yang sering memperlihatkan permainan kerasnya.
”Di putaran pertama kami sudah pernah bertemu. Mereka main sangat keras sekali. Dan ini yang kami waspadai di pertandingan nanti,” kata pelatih PSS, M Basri saat dihubungi, Rabu (13/4).
Wajar bila PSS ketar-ketir dengan permainan keras Persipro. Dari catatan pertemuan kedua kesebelasan selalu terlibat insiden bentrok antar pemain. Di putaran musim lalu, getah dirasakan saat masih dipegang Yance Metmey. Di markas Persipro, duel antar pemain tak terelakkan.
Kejadian sama juga terjadi di putaran pertama lalu, di Stadion Tridadi, baku hantam pemain kembali terjadi. Jika, itu terjadi lagi pada laga sore nanti, bakal membahayakan PSS.
Selain, bakal menyulut emosi pemain yang berujung hilang konsentrasi, kondisi ini juga membahayakan bagi Deny Tarkas dkk.
Sebab, skuat M Basri terancam cedera dengan permainan keras itu. Selain itu, kartu juga bakal mengintip pemain PSS. Dan ini bakal merugikan PSS. Saat ini terdapat empat pemain yang sudah mengantongi satu kartu kuning, dan terancam absen jika di laga itu mendapatkan kartu kuning lagi. Bisa saja PSS bakal pincang saat menjamu Barito Putra di akhir kompetisi reguler nanti.
"Kami sering diperlakukan kasar saat bermain di kandang lawan. Dan itu selalu merugikan kami. sebab, banyak pemain yang absen di pertandingan selanjutnya. Tak hanya itu, wasit juga sering merugikan kami. Namun kami akan berusaha di sini," tambah eks pelatih Persela Lamongan itu.
Tapi, meski mewaspadai permainan kasar Persipro, Basri mengaku tak bisa memberikan solusi atas permainan itu. Deny Tarkas dkk pun jauh-jauh hari telah diingatkan dan disiapkan menghadapi permainan keras. Tidak melakukan pelanggaran yang mengakibatkan kerugian bagi tim. Selain itu, PSS bakal bermain terbuka, meski hanya mengandalkan serangan balik dan ketajaman satu striker saja.
”Anak-anak harus siap main keras dengan mereka. Selain itu mereka juga harus mampu maksimal di segala kondisi dan lapangan. Target kami adalah poin di sini dan itu harus kami realisasikan,” harap Basri. (Harian Jogja/Jumali)