Tak Persoalkan PNS Pegang Manajemen
Kelompok suporter PSS Sleman, Slemania menuntut agar minggu ini manajemen PSS segera mengontrak 21 pemain yang memperkuat PSS musim lalu. Desakan ini dilakukan agar mereka tidak digoda klub lain. Menurut penasehat Slemania Gustan Ganda, manajemen masih mampu mengontrak para pemain ini. Itu karena masih ada dana yang bisa dipakai guna mengikat para pemain tersebut.
Soal standar gaji, Ganda mengatakan agar para punggawa tersebut dikontrak berdasarkan standar tim Pro 2. Itu cukup beralasan, mengingat kemungkinan besar PSS bakal bermain di Pro 2, karena Pro 1 lebih diprioritaskan bagi 18 tim yang berlaga dalam kompetisi ISL. ’’Kalau misalkan ternyata PSS bisa main di Pro 1, standar kontrak akan naik, mengikuti standar Pro 1,’’ katanya saat ditemui di Stadion Maguwoharjo.
Kemarin, para penggawa PSS Sleman musim lalu seperti Anang Hadi, Fachrudin, Agus ’’Grandong’’ Purwoko, dan Fery Anto dkk kembali melakukan latihan di Stadion Maguwoharjo dipimpin oleh eks arsitek PPSM Magelang, Widiantoro. Mereka hanya melakukan latihan ringan passing, crossing serta shooting di depan gawang, secara bergantian.Tidak seperti latihan sebelumnya, tidak banyak penonton yang menyaksikan latihan ini. Hanya segelintir penonton yang duduk di tepi lapangan.
Kemarin, para penggawa PSS Sleman musim lalu seperti Anang Hadi, Fachrudin, Agus ’’Grandong’’ Purwoko, dan Fery Anto dkk kembali melakukan latihan di Stadion Maguwoharjo dipimpin oleh eks arsitek PPSM Magelang, Widiantoro. Mereka hanya melakukan latihan ringan passing, crossing serta shooting di depan gawang, secara bergantian.Tidak seperti latihan sebelumnya, tidak banyak penonton yang menyaksikan latihan ini. Hanya segelintir penonton yang duduk di tepi lapangan.
Di bagian lain, meskipun selama ini PSS Sleman ditangani oleh banyak PNS dan tidak memberikan prestasi apapun, Slemania mengaku masih memercayai mereka untuk menangani tim. Meskipun dengan catatan pengawasan tetap dilakukan.
’’Memang benar selama ini di Sleman banyak pengusaha dan pihak swasta lainnya. Tapi sampai sekarang belum ada yang rela mengurus PSS. Jadi wajar kalau masih dipegang PNS,’’ ujar Ketua Slemania, Supriyoko, Senin (19/9) sore. Menurutnya, selama ini memang PSS lebih banyak menggunakan biaya pemerintah sehingga menjadi tidak masalah jika ditangani oleh para PNS.
Meskipun demikian, kontrol dan evaluasi tetap dilakukan oleh Slemania, di setiap akhir musim kompetisi. Berkaca dari pengalaman musim lalu, menurut Yoko, musim kompetisi tahun ini, materi pemain PSS harus lebih baik lagi sehingga bisa memberikan kontribusi bagi peningkatan prestasi tim. ’’Kami minta manajemen untuk bisa mengangkat prestasi tim,’’ harapnya.(radar jogja)