Hengkangnya pelatih M. Basri dari skuat tim PSS Sleman ke Persiba Bantul menyisakan pertanyaan siapa yang bakal menggantinya. Pertanyaan-pertanyaan itu terutama datang dari para pemain PSS yang saat ini masih dalam libur Lebaran.
Mereka masih tak percaya pada akhirnya pelatih berlisensi A AFC tersebut meninggalkan tim. Saat ini kerangka pemain yang akan dijadikan tim inti belum sepenuhnya terbentuk. Sebelumnya mereka tak pernah mempunyai berpikir kalau pelatih berusia 68 tahun tersebut benar-benar hengkang.
Mereka masih tak percaya pada akhirnya pelatih berlisensi A AFC tersebut meninggalkan tim. Saat ini kerangka pemain yang akan dijadikan tim inti belum sepenuhnya terbentuk. Sebelumnya mereka tak pernah mempunyai berpikir kalau pelatih berusia 68 tahun tersebut benar-benar hengkang.
“Saya tidak pernah menyadari dan seakan tidak percaya kalau Om Basri [panggilan akrab M. Basri] akhirnya keluar dari tim. Tapi memang itu hak dia mengingat kontraknya bersama klub juga sudah habis. Namun memang kehadirannya sudah menyatu dalam tim,” ujar gelandang PSS, Agus Grandhong Purwoko, kepada Harian Jogja, Kamis (25/8).
Selebihnya para pemain PSS juga sudah mulai bertanya siapa pelatih yang akan sehera menggantikan peran M. Basri. Akan lebih efektif kalau segera mendapatkan pengganti mantan pemain Timnas era 1960-an itu.
Banyak pekerjaan yang masih harus dibereskan sebelum kompetisi benar-benar bergulir, termasuk pembentukan kerangka tim yang belum sepenuhnya selesai dikerjakan M. Basri. “Semoga saja segera mendapatkan pengganti om Basri, mengingat waktu persiapannya sudah semakin mepet,” kata Grandhong.
Langkah merger yang dilakukan oleh PSS dan Real Mataram sepertinya mengisyaratkan akan memakai Jose Basualdo (pelatih Real Mataram) untuk melatih PSS. Namun ternyata tidak, PSS tidak akan menggunakan Pepe. Hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh CEO Real Mataram, Erik Pujoadi yang sudah mengadakan persetujuan dengan PSS tentang siapa pengganti M. Basri.
Erik enggan menyebut namanya, hanya saja dia menyebut bahwa tokoh itu dulunya pernah bermain untuk Persebaya Surabaya. Lisensinya pun samna dengan lisensi M. Basri dan berusia 55 tahun serta orang Indonesia asli.
Apa yang disampaikan Erik memang menimbulkan pertanyaan. Namun jika ditelaah, sepertinya ada dua tokoh yang sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Erik tadi. Dua tokoh tersebut antara Suharno atau Yudi Suryata. (Harian Jogja)