Slemania yang merupakan wadah suporter PSS Sleman, merasa kecewa dengan sikap pelatih Muhammad Basri yang tahu-tahu pindah ke Persiba Bantul. Padahal untuk musim 2011-2012 manajemen PSS sudah kembali menyerahkan kursi kepelatihan kepadanya.
Ketua Slemania, R Supri Yoko mengaku kaget dengan kabar kepindahan M Basri ke Persiba. Sebab sebelumnya ia sudah yakin, 99 persen Basri bakal kembali melatih PSS. “Saya kaget dengar kabar itu, kok M Basri pindah ke Bantul?” ucap Yoko setengah bertanya.
Menurut Yoko, Basri pernah bilang bahwa dirinya tetap ingin di Sleman dan siap untuk mencetak pemain-pemain lokal menjadi pemain yang andal. “Tetapi kenyataannya secara diam-diam dia sudah teken prakontrak dengan Persiba,” ungkapnya.
Dengan hengkangnya M Basri ke Bantul, tentu menambah beban dan masalah buat manajemen PSS-Real, karena sesuai acuan PSSI kalau klub yang masuk level 1 harus menggunakan pelatih lisensi A. Sebelumnya PSS sudah ayem karena telah memiliki pelatih berlisensi A yang tergolong senior dan disegani di Sleman. “Tetapi sayang, ia pindah tanpa ngomong terlebih dahulu,” Supri Yoko menyayangkan.
Dari pengamatan Slemania, pelatih yang berlisensi A yang mungkin bisa direkrut PSS adalah Rudy Keltjes, Yudi Suryata atau Suharno. Maka bila sudah ada kepastian, PSS harus segera menentukan pelatih.
Yudi Suryata ketika dihubungi mengatakan ia siap melatih di manapun asal negonya cocok. Saat ini sudah dihubungi beberapa klub, namun semua masih menanyakan masalah lisensi ataupun kesiapannya menjadi pelatih.
Sementara itu M Basri membantah tudingan kalau dirinya belum berkomunikasi dengan pihak PSS. “Selama ini belum ada kepastian di PSS, baik mengenai pelatih maupun pemain. Saya juga sudah sering berkomunikasi dengan PSS, kalau saya didekati sejumlah klub, bukan hanya Persiba Bantul. Karena tak kunjung mendapat kepastian, saya terima tawaran Persiba,” terangnya.
Sebagai pelatih profesional yang menggantungkan hidup pada profesi sebagai pelatih, Basri membutuhkan kepastian tentang pekerjaannya.
“Saya tidak punya pekerjaan lain selain sebagai pelatih dan menggantungkan hidup saya dari profesi sebagai pelatih. Jadi saya butuh kepastian dari pekerjaan saya ini. Begitu ada yang menawari pekerjaan dan cocok, ya saya terima,” terangnya. (Skd/Jan)-b
Keadaulatan Rakyat