PSS Sleman belum menandatangani kesepakatan dengan Real Mataram, karena ingin mempelajari dulu isi dari kesepakatan tersebut. Sebab ternyata terdapat klausul yang harus diselesaikan terlebih dulu agar semuanya menjadi jelas. Hal itu disampaikan General Manager PSS, R Joko Handoyo ketika dihubungi, Minggu (14/8) kemarin.
Dikatakan, PSS ingin merger dengan Real Mataram dalam kondisi sehat. Artinya, kedua pihak dalam kondisi ‘0-0’. Karenanya masalah Real Mataram sebelum merger musti diselesaikan dulu oleh Real. Begitu pula masalah PSS, juga diselesaikan oleh PSS. “Saat ini PSS dalam kondisi sehat, tidak mempunyai utang,” tandas Joko Handoyo.
Dalam kesepakatan yang disodorkan Real Mataram, ternyata kekayaan dan utang dicantumkan. Maka PSS harus mempelajari dulu dengan melihat neraca keuangan mereka. Ini dilakukan agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.
Kemarin sore manajemen PSS menggelar rapat intern dengan melihat kemungkinan-kemungkinan yang bisa dilakukan. Sedang tadi malam mulai pukul 21.00 bertemu dengan pengurus Real untuk memecahkan masalah tersebut.
Joko Handoyo berharap, sebelum 22 Agustus semua masalah sudah dapat diselesaikan, sehingga pengurus bisa segera menentukan langkah untuk membentuk tim PSS Real Sleman. Karena mulai 8 Oktober kompetisi sudah akan digelar. (Kedaulatan Rakyat)
