Sementara itu realisasi merger antara Real Mataram dengan PSS Sleman belum juga terwujud. Hingga batas akhir Selasa (16/8) PSS belum juga memberi jawaban terhadap MoU yang diajukan Real.
CEO Real Mataram, Erik Pujoadi masih memberikan tambahan batas waktu penandatanganan MoU sampai hari ini (18/8). Langkah itu ditempuh Erik karena ia merasa masih merasa yakin jika kepastian merger kedua klub bakal tetap terwujud.
CEO Real Mataram, Erik Pujoadi masih memberikan tambahan batas waktu penandatanganan MoU sampai hari ini (18/8). Langkah itu ditempuh Erik karena ia merasa masih merasa yakin jika kepastian merger kedua klub bakal tetap terwujud.
“Dalam pertandingan sepak bola meski waktu telah habis kan masih ada perpanjangan waktu. Ya seperti itu, saya mencoba memberikan injury time kepada PSS sampai besok [hari ini 18/8]. Saya yakin PSS masih menimbang iktikad baik yang kami tawarkan,” Demikian diungkapkan Erik saat dihubungi Harian Jogja, Rabu (17/8).
Erik menilai bahwa alotnya kesepakatan yang terjadi seputar proses merger tersebut sebagai suatu hal yang wajar. Sebelumnya Erik menyatakan nothing to loose terhadap proses merger tersebut nantinya hasilnya akan seperti apa. Rencananya pagi ini Erik akan bertolak ke Jakarta untuk menemui CEO LPI Pusat untuk membicarakan proses merger kedua tim itu.
Sikap melunak ditunjukkan pihak PSS Sleman. Ketika dimintai konfirmasi mengenai pernyataan Erik tadi, manajer bidang operasional PSS, Rumadi memberikan pernyataan yang menjelaskan bahwa PSS menunggu Real Mataram untuk kembali mengadakan kesepakatan. “Kami malah menunggu pihak Real untuk berembug kembali,” singkat Rumadi.
Ketika diberitahu Real juga menunggu jawaban PSS, ia malah tertawa.“Wah ini namanya sama-sama menunggu, tapi yang pasti pihak PSS menghargai iktikad baik dari Real. Kami juga telah berfikir untuk tetap melangkah ke arah itu. Mengenai MoU yang diajukan, menurutnya hanya perlu sedikit perubahan sehingga tidak ada lagi ganjalan menuju kesepakatan itu.(harian jogja)