Kesepakatan penggabungan klub Real Mataram dengan PSS Sleman mencapai babak baru. Kedua pihak bertemu untuk kedua kalinya di rumah dinas Bupati Sleman, Sabtu (13/8/2011), guna membahas kelanjutan merger.
Seusai pertemuan, CEO Real Mataram Erik Irawan mengatakan, pihaknya sedang melanjutkan proses menuju kesepahaman secara legal dengan PSS Sleman. Merger yang dimaksud adalah penggabungan secara prestasi antara dua klub menjadi satu.
Seusai pertemuan, CEO Real Mataram Erik Irawan mengatakan, pihaknya sedang melanjutkan proses menuju kesepahaman secara legal dengan PSS Sleman. Merger yang dimaksud adalah penggabungan secara prestasi antara dua klub menjadi satu.
Pada tahap tersebut, lanjutnya, dia memberikan tenggat waktu kepada manajemen PSS Sleman untuk mempelajari draf kesepahaman yang telah dibuat. Erik berharap, Minggu (14/8) hari ini, pihak PSS Sleman sudah bisa memberikan tanggapan terhadap draf nota kesepahaman tersebut.
"Kami harap Senin (hari ini, Red) sudah ada penandatanganan MoU. Kalau besok belum ada keputusan, mungkin CEO LPI (Widjajanto, Red) dan saya akan angkat tangan," katanya seusai pertemuan.
Erik melanjutkan, pertimbangan tersebut karena pihaknya harus mengejar waktu terkait asesmen dan verifikasi yang akan dilakukan oleh PSSI hingga tanggal 22 Agustus mendatang. Untuk itu, dia berharap pihak PSS Sleman bisa menerjemahkan hal tersebut dengan bijak.
"Waktunya kan sangat pendek, hanya sampai tanggal 22 Agustus. Selanjutnya akan diumumkan apakah klub masuk Pro 1 dan pro 2," paparnya.
Untuk itu, pihak Real Mataram memberikan waktu kepada manajemen PSS Sleman mempelajari dengan cermat klausul-klausul teknis yang dibuat. Klausul tersebut berisikan hak dan kewajiban kedua belah pihak.
Ketua Dewan Pembina PSS Sleman Sri Purnomo mengatakan, pihaknya akan mempelajari draf MoU yang dibuat oleh pihak Real Mataram dengan cermat. Bahkan, pihaknya akan membaca draf tersebut hingga pasal demi pasal yang ada.
"Istilahnya, kalau mau bersama, seperti suami istri, harus bisa saling mengenal dulu. Jadi tidak bisa grubyak-grubyuk," katanya. Merger juga seperti penggabungan dua keluarga besar menjadi satu. Untuk itu, prosesnya harus hati-hati.
Menanggapi tenggat waktu yang diberikan pihak Real Mataram, orang yang juga menjabat sebagai Bupati Sleman tersebut mengatakan butuh waktu untuk memutuskan apakah menerima atau tidak draf kesepakatan merger itu.
Sri Purnomo pun masih harus mengumpulkan semua elemen di bawah PSS Sleman. Menurutnya, keputusan yang diambil nanti haruslah hasil dari keputusan kolegial klub kebanggaan masyarakat Sleman.
"Tapi masih ada waktu kok. Nanti itu bisa cepat dilakukan pertemuan internal PSS. Selain itu, merger ini kan baru, jadi harus ada keputusan yang matang," terangnya.
General Manager PSS Sleman Djoko Handoyo menegaskan, pihaknya akan memberikan jawaban terkait MoU secepatnya. Bahkan jika pihak Real Mataram ingin Senin sudah selesai, pihaknya pun tak keberatan.
"Besok (hari ini, Red) kami siap beri jawaban. Tapi setahu saya CEO LPI kasih waktu hingga Senin. Masalahnya, kami juga harus mengadakan meeting intern dulu," paparnya. (tribun jateng)
