Pasukan suporter fanatik PSS Sleman, Slemani meminta manajemen agar mampu membawa tim kesayangan mereka tampil di kompetisi pro 1 atau tahta tertinggi dalam kompetisi sepakbola Tanah Air.
Bahkan, Slemania tidak ingin PSS Sleman tampil di level kedua, yakni pro 2. Ketua Umum Slemania Supriyoko menegaskan, setelah melalui sarasehan yang digelar Slemania, pada Senin (8/8) di Aula Gedung DPRD Sleman, pendukung Tim Elja bersikukuh ingin agar Anang Hadi cs bermain di tahta utama musim depan.
Bahkan, Slemania tidak ingin PSS Sleman tampil di level kedua, yakni pro 2. Ketua Umum Slemania Supriyoko menegaskan, setelah melalui sarasehan yang digelar Slemania, pada Senin (8/8) di Aula Gedung DPRD Sleman, pendukung Tim Elja bersikukuh ingin agar Anang Hadi cs bermain di tahta utama musim depan.
"Sudah diputuskan dalam sarasehan bahwa kami ingin PSS Sleman musim depan tampil di kompetisi pro 1. Kami tidak ingin PSS Sleman tampil di pro 2," ujarnya kepada Tribun Jogja, Senin (8/8/2011).
Bahkan, untuk mencapai apa yang diinginkan, Slemania memberikan izin bagi manajemen PSS Sleman jika ingin menggabungkan diri dengan klub LPI yang mewakili DIY, Real Mataram FC. Tapi Slemania menyatakan bahwa The Real harus memenuhi sejumlah syarat sebelum merger.
"Jika memang tidak bisa main di kompetisi pro 1, Slemania memperbolehkan manajemen PSS Sleman untuk merger dengan Real Mataram. Tapi Real Mataram harus bisa menyediakan dana sebesar Rp 20 miliar agar tim bisa masuk kompetisi pro 1," tegasnya.
Dengan kata lain, Slemania memperbolehkan Real Mataram merger dengan PSS Sleman, dengan catatan bahwa pihak Real Mataram mampu menyediakan segala kebutuhan PSS Sleman selama satu musim ke depan.
Hal itu adalah satu dari empat butir yang ditetapkan oleh Slemania dalam sarasehan kedua 2011, yang mengambil tema "PSS ku sayang mau dibawa kemana musim kompetisi tahun 2011-2012".
Tiga butir lain adalah, Slemania bersedia membayar tiket masuk stadion seharga minimal Rp 25 ribu. Tapi Slemania ingin agar mereka bisa menghuni tribun timur atau tribun merah Stadion Maguwoharjo.
Ketetapan keempat adalah, Slemania dan PSS Sleman telah terbukti menjadi pemersatu bagi pemuda Sleman. Dengan adanya PSS Sleman dan Slemania, pemuda di Sleman tidak mudah terpeah.
Keputusan terakhir adalah, jika pihak Real Mataram tidak mampu memenuhi kebutuhan PSS Sleman untuk berlaga di kompetisi 1 musim depan, maka tidak akan ada merger.
Empat butir keputusan tersebut rencananya akan dikirimkan ke manajemen PSS Sleman sebagai pertimbangan dan masukan bagi manajemen terkait masa depan PSS Sleman musim depan di kompetisi sepakbola Tanah Air.
